1. Masalah Finansial atau Keuangan keluarga
Menurut saya ini adalah masalah pemicu
konflik yang paling besar yang umumnya melanda pada pasangan suami istri
dalam kehidupan rumah tangganya. Suami pengangguran atau di PHK, suami
memiliki gaji kecil sehingga tidak bisa memenuhi semua kebutuhan
keluarganya, memiliki banyak hutang yang sudah lama belum bisa
terbayar, gaji istri lebih besar daripada suami, dan masalah-masalah
lainnya yang menyangkut dalam hal keuangan inilah sumber pemicu konflik
pertama yang menjadikan ketegangan diantara pasangan suami istri.
Pasangan suami istri yang tidak siap dengan kondisi seperti ini biasanya
akan selalu bertengkar dan saling menyalahkan, mungkin bisa jadi akan
berujung kepada perceraian, atau salah satu dari pasangan kabur dari
rumah dan meninggalkan keluarganya begitu saja.
Beberapa solusi dari masalah ini diantaranya adalah:
- Hal yang harus diperhatikan para pria sebelum menikah adalah memantapkan kondisi finansial terlebih dulu. Ini bukan berarti kita harus memiliki semuanya, tapi dengan kesiapan kondisi keuangan akan memudahkan kita dalam menjalani kehidupan rumah tangga yang notabene sangat membutuhkan banyak sekali pengeluaran uang.
- Hendaknya anda sudah bekerja atau memiliki penghasilan sendiri sebelum menikah.
- Hendaknya suami bisa mengantisipasi segala kemungkinan yang ada apabila suatu saat dirinya di PHK dari pekerjaaanya. Menabung untuk membangun bisnis sendiri adalah solusi pertama yang bisa dicoba. Tidak mungkin kan kita sampai tua bekerja terus menjadi karyawan?
- Hendaknya suami terus berusaha walau bagaimanapun hasilnya untuk selalu bekerja dan menghasilkan uang. Ini adalah untuk menutup pintu fitnah dari bahaya laten suami pengangguran alias benalu dalam keluarga.
- Peran istri sangat mendukung dalam masalah ini. Apabila mengetahui kondisi suami yang baru saja di PHK atau usaha yang sedang dirintisnya mengalami kebangkrutan, jangan sekali-kali bersikap antipati dan mencibirnya. Berusahalah sabar dan menerima keadaan, teruslah menyemangati suami agar tetap berusaha dan mencari pekerjaan atau menumbuhkan kembali semangat wirausahanya. Biasanya konflik terjadi akibat istri yang terlalu menuntut dan tidak sabar dalam menghadapi kondisi suaminya, mungkin berbeda halnya apabila suami memang cuek dan tidak mau berusaha dengan keras untuk bekerja.
2. Masalah Sex dan Keturunan
Masalah kedua yang bisa menjadi pemicu
prahara dalam rumah tangga adalah ketika salah satu pasangan tidak bisa
atau kurang dalam memenuhi kebutuhan seksualnya. Jangan pernah
menganggap remeh masalah ini. Banyak sekali konflik yang terjadi akibat
masalah ini. Suami yang impoten, suami atau istri yang mandul, suami
yang terkena ejakulasi dini dan tidak bisa lama dalam memuaskan
istrinya, atau sebaliknya istrinya yang hyper sex dan selalu
merasa kurang, dan masih banyak masalah sex lainya yang bisa menjadi
pemicu konflik dalam rumah tangga. Efek dari masalah ini adalah
terjadinya perselingkuhan, mencari kepuasan dengan “jajan” di luar,
pisah ranjang hingga perceraian. Saya rasa masalah ini tidak memandang
kaya dan miskin, ketika salah satu pasangan tidak bisa memberikan
kepuasan sebagaimana mestinya maka dipastikan akan terjadi perang dingin
dalam rumah tangga. Untuk itulah sekali lagi jangan pernah menganggap
remeh masalah ini.
Beberapa solusi dari masalah ini diantara adalah:
- Menjalin komunikasi yang baik diantara suami istri. Jangan selalu memendam kekecewaan dalam hati. Kemukakanlah kekurangan anda kepada pasangan anda. Apakah itu suami yang ejakulasi dini, atau istri yang selalu belum mencapai orgasme ketika berhubungan dan yang lainnya. Intinya jangan malu untuk terus terang dengan pasangan anda. Mungkin anda ingin mencoba variasi seks gaya baru, maka utarakanlah hal itu terhadap pasangan anda. Selama itu aman dan dalam konteks yang diperbolehkan kesehatan dan agama, maka silakan untuk mengkondisikannya dengan pasangan anda.
- Konsultasikan dengan dokter pribadi anda, khususnya kepada dokter yang menangani masalah kelamin. Mungkin dokter akan memberikan solusi dan obatnya apabila memang itu sebuah penyakit yang disembuhkan. Jangan khawatir, setiap penyakit itu ada obatnya.
- Untuk masalah pasangan yang sudah lama belum diberikan keturunan. Saya rasa ini hanya masalah waktu saja. Tidak ada yang menjamin bahwa seseorang tidak akan mempunyai anak. Sebagai muslim tentunya kita percaya bahwa ada Allah yang menentukan segalanya. Jadi saya sarankan untuk selalu berdo’a dan berusaha.
Mungkin cukup dua masalah saja yang akan
saya angkat dalam postingan kali ini. Dua pokok masalah ini memang
seakan menjadi momok yang menakutkan bagi pasangan suami istri dalam
menjalani kehidupan rumah tangganya. Tapi jangan khawatir, jika anda
bisa menghadapinya dengan bijak, maka ketakutan itu tidak akan terjadi.